Mengenal Kanker Hati Tipe HCC: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Mengenal Kanker Hati Tipe HCC: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kanker hati merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia. Dari berbagai jenisnya, Hepatocellular Carcinoma (HCC) atau kanker hati primer adalah yang paling umum — menyumbang lebih dari 80% kasus kanker hati di seluruh dunia.


HCC berkembang langsung dari sel-sel utama hati (hepatosit) dan sering kali muncul sebagai komplikasi dari penyakit hati kronis seperti hepatitis B, hepatitis C, atau sirosis.

Mari kita pahami lebih dalam mengenai apa itu kanker hati tipe HCC, penyebabnya, serta gejala dan langkah pencegahannya.


1. Apa Itu Kanker Hati Tipe HCC?

Hepatocellular carcinoma (HCC) adalah kanker ganas yang berasal dari sel hati itu sendiri (hepatosit).

Berbeda dengan kanker hati sekunder, yang berasal dari organ lain lalu menyebar ke hati, HCC muncul langsung di jaringan hati.

Kondisi ini sering berkembang secara perlahan, dimulai dari peradangan kronis dan kerusakan jaringan hati akibat infeksi atau toksin, hingga akhirnya berubah menjadi sel kanker.


2. Penyebab dan Faktor Risiko Kanker HCC

Kanker hati tipe HCC umumnya dipicu oleh kerusakan jangka panjang pada hati, yang menyebabkan mutasi pada sel-sel hati.

Berikut beberapa penyebab dan faktor risikonya:


a. Infeksi Virus Hepatitis B dan C

Infeksi kronis hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV) adalah penyebab utama HCC.

Virus ini merusak sel hati secara perlahan, menimbulkan peradangan dan sirosis yang menjadi dasar tumbuhnya kanker.


b. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Minum alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan sirosis hati, yaitu pengerasan dan kerusakan permanen jaringan hati yang meningkatkan risiko kanker.


c. Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol (NAFLD)

Kondisi ini banyak dialami oleh penderita obesitas dan diabetes tipe 2.

Penumpukan lemak di hati bisa memicu peradangan kronis dan fibrosis, yang lama-kelamaan berujung pada HCC.


d. Paparan Aflatoksin

Aflatoksin adalah racun alami yang dihasilkan oleh jamur pada biji-bijian, kacang-kacangan, atau jagung yang disimpan buruk.

Paparan jangka panjang dapat merusak DNA hati dan memicu kanker.


e. Faktor Genetik dan Lingkungan

Riwayat keluarga dengan kanker hati, penggunaan obat tertentu (seperti steroid anabolik), serta paparan bahan kimia industri juga meningkatkan risiko HCC.


3. Gejala Kanker Hati Tipe HCC

Pada tahap awal, HCC sering tidak menimbulkan gejala yang jelas.

Namun, seiring berkembangnya penyakit, penderita mulai merasakan perubahan pada tubuhnya.

Berikut beberapa gejala umum kanker hati HCC:

  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut kanan atas
  • Perut terasa membesar atau bengkak (asites)
  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mudah lelah dan lemas
  • Mual dan muntah
  • Kulit dan mata menguning (jaundice)
  • Urine berwarna gelap dan feses pucat

Jika gejala-gejala ini muncul secara terus-menerus, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis.


4. Cara Dokter Mendiagnosis HCC

Untuk memastikan diagnosis HCC, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, antara lain:


a. Tes Darah

Untuk memeriksa fungsi hati dan kadar Alpha-fetoprotein (AFP) — protein yang sering meningkat pada penderita HCC.


b. Pemeriksaan Pencitraan

CT scan, MRI, atau USG hati digunakan untuk melihat adanya tumor atau perubahan jaringan hati.


c. Biopsi Hati

Dilakukan dengan mengambil sampel kecil jaringan hati untuk diperiksa di laboratorium, memastikan apakah sel tersebut bersifat kanker.


5. Pengobatan Kanker Hati Tipe HCC

Pilihan pengobatan tergantung pada stadium kanker, fungsi hati, dan kondisi kesehatan pasien.

Berikut beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan:


a. Operasi (Reseksi Hati)

Mengangkat bagian hati yang mengandung tumor, dilakukan jika fungsi hati masih baik dan kanker belum menyebar luas.


b. Transplantasi Hati

Pilihan terbaik untuk pasien dengan sirosis parah atau tumor multipel. Hati yang rusak diganti dengan hati sehat dari donor.


c. Terapi Ablasi

Menggunakan panas (radiofrequency ablation), laser, atau alkohol untuk menghancurkan sel kanker secara langsung.


d. Terapi Embolisasi (TACE / TARE)

Menghentikan aliran darah ke tumor melalui injeksi bahan kimia atau radioaktif langsung ke pembuluh darah hati.


e. Terapi Target dan Imunoterapi

Obat seperti sorafenib, lenvatinib, atau pembrolizumab digunakan untuk menargetkan sel kanker atau memperkuat sistem kekebalan tubuh.


6. Cara Mencegah Kanker Hati HCC

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.

Berikut langkah-langkah yang bisa membantu mengurangi risiko HCC:

  • Vaksinasi hepatitis B sejak dini
  • Hindari konsumsi alkohol berlebihan
  • Jaga berat badan ideal dan pola makan sehat
  • Lakukan pemeriksaan rutin bagi penderita hepatitis atau sirosis
  • Hindari makanan terkontaminasi aflatoksin (pastikan bahan makanan disimpan dengan baik)


7. Prognosis dan Harapan Hidup

Harapan hidup penderita HCC sangat bergantung pada:

  • Stadium saat terdeteksi
  • Kondisi fungsi hati
  • Respons terhadap pengobatan

Jika ditemukan pada tahap awal, peluang bertahan hidup bisa mencapai 70–80% setelah operasi atau transplantasi.

Namun jika sudah menyebar luas, pengobatan lebih difokuskan untuk memperpanjang dan meningkatkan kualitas hidup.


Kesimpulan

Kanker hati tipe HCC adalah penyakit serius yang sering muncul akibat kerusakan hati kronis.

Karena gejalanya sering tidak jelas di awal, pemeriksaan rutin dan deteksi dini sangat penting terutama bagi penderita hepatitis atau sirosis.

Dengan gaya hidup sehat, vaksinasi, dan pemeriksaan berkala, risiko kanker hati bisa ditekan secara signifikan.

Hubungi Kami