Apa Itu Kanker Prostat?
Kabar Terkini: Joe Biden Terdiagnosis Kanker Prostat
Pada Mei 2025, kantor Joe Biden mengonfirmasi bahwa mantan Presiden Amerika Serikat tersebut telah didiagnosis dengan kanker prostat agresif yang sudah menyebar ke tulang. (The Guardian)
Dalam pengumuman tersebut, disebutkan bahwa kanker tersebut bersifat hormon-sensitif, yang memungkinkan terapi hormon dan radiasi menjadi bagian dari rencana pengobatan. (The Guardian)
Sejak diagnosis itu, Biden telah menjalani kombinasi terapi radiasi dan hormon sebagai bagian dari penanganannya. (The Guardian)
Kabar ini menarik perhatian publik karena seorang tokoh besar seperti Biden terkena kanker prostat, yang mengingatkan bahwa penyakit ini tidak hanya mengincar kaum usia lanjut atau mereka dengan faktor risiko tinggi — penting untuk memahami kanker prostat lebih dalam.
Apa Itu Kanker Prostat?
Pengertian
Kanker prostat adalah jenis kanker yang berkembang dari sel-sel pada kelenjar prostat — organ kecil yang hanya dimiliki pria, terletak di bawah kandung kemih dan membungkus saluran kemih bagian atas. Prostat berfungsi memproduksi cairan semen yang membantu transportasi sperma.
Kanker prostat bisa tumbuh sangat lambat atau relatif agresif, tergantung jenis sel, stadium, dan karakteristik tumor tersebut.
Epidemiologi & Fakta Penting
- Kanker prostat termasuk salah satu kanker paling umum pada pria di banyak negara.
- Beberapa kasus kanker prostat dapat bertahan lama tanpa gejala dan tidak memerlukan pengobatan segera, terutama bila tumor tumbuh sangat lambat.
- Namun, bila sel kanker menyebar ke jaringan lain (metastasis), maka risiko dan kompleksitas penanganan meningkat.
Penyebab & Faktor Risiko Kanker Prostat
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker prostat antara lain:
- Usia
- Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50-an.
- Faktor Genetik / Keturunan
- Bila ada anggota keluarga (ayah, saudara kandung) yang pernah menderita kanker prostat, risikonya lebih tinggi.
- Faktor Hormonal
- Hormon testosteron dan hormon lain memainkan peran dalam pertumbuhan sel prostat dan kanker.
- Diet & Gaya Hidup
- Diet tinggi lemak jenuh, konsumsi daging merah berlebihan, obesitas, dan kurang olahraga dikaitkan dengan meningkatnya risiko.
- Faktor Etnis / Ras
- Beberapa populasi memiliki insiden lebih tinggi, misalnya pria keturunan Afrika atau Afro-Amerika.
Gejala Kanker Prostat
Kanker prostat di stadium awal seringkali tidak menimbulkan gejala. Ketika mulai menimbulkan gejala, beberapa tanda yang mungkin muncul:
- Sulit atau nyeri saat buang air kecil
- Aliran urin lemah atau terputus-putus
- Buang air kecil lebih sering, terutama malam hari
- Darah dalam air seni atau air mani
- Nyeri punggung bawah, pinggul, atau panggul
- Penurunan berat badan tak wajar dan kelelahan (pada kasus lanjut)
Jika kanker sudah menyebar ke tulang, bisa muncul gejala nyeri tulang atau patah tulang.
Diagnosis & Pemeriksaan
Untuk memastikan apakah seseorang menderita kanker prostat, dokter biasanya melakukan:
- Tes PSA (Prostate-Specific Antigen): darah diukur kadar PSA-nya.
- Pemeriksaan rektal digital (DRE): dokter memeriksa prostat lewat dubur untuk mencari benjolan.
- Biopsi prostat: pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa sel-sel kanker.
- Pencitraan (MRI, CT-scan, bone scan): untuk menentukan apakah kanker sudah menyebar.
Pengobatan Kanker Prostat
Pilihan terapi tergantung stadium kanker, agresivitas, usia, kesehatan umum, dan preferensi pasien:
- Pemantauan aktif (active surveillance): untuk kanker yang tumbuh lambat, tanpa intervensi langsung.
- Operasi prostat (prostatektomi): mengangkat prostat secara sebagian atau total.
- Radioterapi: menggunakan sinar untuk menghancurkan sel kanker.
- Terapi hormon (androgen deprivation therapy / ADT): menekan hormon yang mendorong pertumbuhan kanker.
- Kemoterapi: pada kasus lanjut atau yang telah menyebar.
- Terapi target / imunoterapi: untuk jenis sel kanker tertentu dengan karakteristik molekuler khusus.
Pencegahan & Tips Kesehatan Prostat
Beberapa langkah yang bisa membantu menjaga kesehatan prostat atau menurunkan risiko kanker:
- Konsumsi diet sehat: banyak sayur, buah, serat, dan lemak sehat.
- Rutin berolahraga.
- Menjaga berat badan ideal.
- Batasi konsumsi daging merah, makanan tinggi lemak jenuh.
- Pemeriksaan prostat secara rutin, terutama bila memiliki faktor risiko tinggi atau usia di atas 50.